Dalam Mencari Pola Penanganan Kejahatan Jalanan, Ini yang Dilakukan Ditintelkam Polda DIY
Sleman, cyber-nasional.com – Polda DIY melalui Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait kejahatan jalanan komplek Rocket Convention Hall, Sidomoyo, Godean Selasa (27/2/2024) malam. Diikuti puluhan peserta.
FGD diisi penyuluhan dan pengarahan terkait dengan dampak negatif tentang pelaku kejahatan jalanan bagi masa depan, menghadirkan dua narasumber yakni Kasat Bimas Polres Bantul AKP Rumpoko dan
Kepala Bidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman, Bagus Jalu Anggara SIP.
Panit 1 Subdit 4 Ditintelkam Polda DIY, Ipda Revaldo Cahyo Prakoso S. Tr. K mengutarakan kegiatan ini bertujuan untuk membuka komunikasi dua arah agar lebih mengenali kejahatan jalanan sehingga dapat dilakukan tindakan preventif atau pencegahan.
“Melalui kegiatan ini diharapkan ada komunikasi dua arah agar kita saling mengerti soal dampak dan indikasi kejahatan jalanan sehingga didapatkan cara untuk mencegah, kita undang 20 peserta,” ujar Revaldo.
Revaldo menjelaskan berdasarkan data, angka kejahatan jalanan di tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022.
“Di tahun 2023 ada penurunan angka kejahatan jalanan dibandingkan tahun 2022, namun untuk Januari 2024 ada sedikit kenaikan, karena itu kita akan menggiatkan lagi untuk pencegahan,” jelasnya.
Menurut catatan, ungkap dia, terjadinya kejahatan jalanan antara lain dipicu oleh sejumlah faktor, namun lebih didominasi unsur revenge atau balas dendam antar gang.
“Pemicunya (kejahatan jalanan) didominasi karena revenge atau balas dendam, ada yang melalui chat, dari grup atau sosial media,” urainya.
Sementara, AKP Rumpoko menyampaikan, kenakalan remaja berupa kejahatan jalanan akan merugikan diri sendiri dan orang lain, petugas akan memproses hukum sesuai peraturan yang berlaku meski pelakunya masih di bawah umur.
“Anak di bawah umur tetap akan kami proses ketika melakukan kejahatan, termasuk kejahatan jalanan, ketika anak-anak bisa melukai menyebabkan korban luka bahkan meninggal dunia,” tandas Rumpoko.
Kepala Bidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa
Badan Kesbangpol Sleman, Bagus Jalu Anggara SIP menyampaikan pentingnya pembentukan dan pendidikan karakter sejak remaja sebagai pondasi hidup di masa mendatang.
Salah satu peserta FGD, Marco Aditya Kamiswara mengaku senang setelah mendapatkan informasi dan wawasan mengenai kejahatan jalanan dan mengetahui langkah mengantisipasi.
“Senang sih, dapat tambahan pengetahuan dari narasumber,” sebut Marco.
Usai pemaparan materi oleh narasumber, dilanjutkan sesi tanya jawab dan ramah tamah.
Red/Joni