Diiming imingi Kerja ke Luar Negeri, Warga Kawungenten Tertipu Hingga Puluhan Juta Rupiah
Cilacap, cyber-nasional.com – Bermaksud ingin mencari kerja ke luar negeri 3 pria berinisial (W, E, dan S) salah satunya di desa sarwadadi, menjadi korban penipuan oleh pihak penyalur tenaga kerja.
Berawal mereka dijanjikan job bekerja ke luar negeri tujuan (polandia) pada tahun 2021, namun sampai saat ini tidak ada panggilan dan informasi keberangkatan yang jelas.Rabu(19/07/23)
Padahal pihak korban (W) sudah melunasi uang admistrasi yang diminta oleh ibu ST sebesar Rp.5.5000.000 yang dibayar secara bertahap via transfer ke rekening atas nama suaminya (M.MD) pada tahun 2021 yang lalu.
Bahkan 2 rekannya juga sudah memberikan uang sebesar 20 juta masing masing
Menurut informasi korban, terakhir ibu ST serta suaminya datang ke rumah (W) untuk menagih uang sisah nya, Karena akan segera di berangkatkan hari Senin pada tahun 2021 lalu. Sehingga korban mentransfer sisa uang nya, dan korban tidak ada kecurigaan sedikitpun bila ibu ST mau kabur dari rumah nya.
Lebih lanjut korban menjelaskan sampai saat ini belum ada kejelasan dan keberadaan ST dan alamat lengkapnya.
Masih menurut korban, anak ST tinggal bersaman kakeknya ( orang tua ST red) Sambungnya lagi (Korban red) Mendatangi rumah orang tua ST untuk ikut bertanggung jawab atas kerugian yang mereka alami.
Dan pihak keluarga ST memberikan penjelasan kepada korban bahwa mereka akan bertanggung jawab atas kerugian yang dilaminya.
Lebih lanjut Keluarga ST menjelaskan, bahwa ST memiliki aset sehingga bila di jual bisa buat menutupi kerugian korban korbannya.
Rabu 19 juli 2023 tim investigasi media dan BPKP menemui Samin selaku Kadus dusun 1 desa Binangun untuk mengkonfirmasi. Terkait permasalahan pemindahan balik nama aset ST kepada orang tuannya.
Samin menjelaskan bahwa tidak tahu dan memang tidak mengerti kapan orang tua ST mengurusnya dan tidak ada pemberitahuan kepadanya.
Ia menambahkan ” Seharus kami tahu akan tetapi kenyataanya kami cuman dianggap wayang dan orang tua ST merasa lebih pintar, atau mungkin lewat kaur kepemerintahan di desa? “.tambahnya
Dan sepengetahuan kami bahwa orang tua ST dahulu sepongsor tenaga kerja bahkan suami ST yang pertama bekerja di pom bensin dan bercerai.
Kemudian ST menikah kembali dengan MD. Dan tidak mengetahui nikah dimana karena hanya sebatas informasi dari tetangga saja.
Melanjutkan penelusuran Tim investigasi NR, CN, BPKP menemui Mardiono kades Binangun Senin 24 Juli 2023 pukul 11.30 WB, terkait permasalahan warganya.
Sehingga Mardiono memanggil warga (NKM) untuk menyelesaikan permasalahan anaknya ST di kantor desa, dan korban korban atas nama W, E, S, melalui rembug secara kekeluargaan.
“Kades, Mardiono, Saya akan berikan surat undangan secara dinas kepada pihak orang tua pelaku dan korban korbannya untuk bisa hadir di balai desa, Agar penyelesaian masalah ini”Jelasnya
Sesuai janji Mardiono akan menghadirkan orang tua ST dan korban korbannya dalam mediasi, Senin (31/07/23) dihadiri orang tua ST, para korban, keluarga korban dan turut hadir Babinsa Tusmanto.
Dalam mediasi ini pihak korban korban tetap meminta pihak ST bertanggung jawab atas kerugian yang mereka alami.
Dalam mediasi tersebut orang tua ST menjelaskan bahwa ia tidak tahu menahu prihal anaknya ( ST red ) bermasalah kepada mereka (korban korbanya).
Dalam mediasi tersebut belum ada titik temu.
Editor: Ma
Publisher: Red
Rep: Zul & Tim