Direktorat BPOM RI Bersama Mitra Komisi IX DPR RI Gelar Sosialisasi Obat dan Makanan
Malang, cyber-nasional.com – Direktorat Cegah Tangkal Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI yang bermitra kerja dengan Komisi IX DPR RI Kris Dayanti, menggelar edukasi di bidang obat dan makanan di Gedung KPRI “MES” Desa Bantur Kecamatan Bantur Kabupaten Malang, Senin (14/08/2023).
Kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk menggunakan obat dan makanan yang aman, bermartabat dan bermutu.
Sosialisasi tersebut dihadiri sekitar 500 orang dari Kecamatan Bantur dan sekitarnya.
Acara sosialisasi ini sekaligus mengedukasi kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Bantur, untuk tidak mengkonsumsi obat maupun makanan yang tidak terdaftar di BPOM.
Menurut Direktur Cegah Tangkal BPOM RI, I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa yang diwakili oleh Tantri menyebutkan bahwa edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi obat dan makanan.
“Kegiatan hari ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan sharing informasi mengenai obat dan makanan. Karena ini juga inisiatif dari ibu KD sebagai anggota DPR RI, yang punya program turun langsung ke masyarakat.”jelasnya
Tantri menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan program BPOM yang bersentuhan langsung masyarakat.
“Selain itu kita di media sosial juga ada, tetapi ini kan kita perlu langsung bersentuhan dengan masyarakat, menyampaikan serta memberi edukasi ke mereka. Jadi interaksi kepada masyarakat dapat.”jelasnya.
BPOM secara rutin melakukan pengawasan terhadap produk obat dan makanan yang beredar luas di masyarakat sejak di pre market yang artinya sebelum produk itu di edarkan dan kemudian juga pos market yaitu setelah barang itu di edarkan.
“Jadi barang yang mau di edarkan harus diregistrasikan dulu, bahannya aman dan berkhasiat ndak, kalo sudah ok baru keluar ijin edar. Nah kalo sudah dilepas dipasar nanti kita sampling kita uji di Lab.”jelasnya.
Menurutnya, dalam memberantas peredaran obat dan makanan ilegal, memang diperlukan kerjasama lintas sektor meliputi pemerintah, dinas terkait, akademisi dan juga peran serta dari masyarakat. Sehingga dalam hal ini BPOM akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada , sehingga masyarakat bisa ikut andil mengawasi peredaran obat dan makanan.
“Jika masyarakat semakin cerdas dalam memilih obat dan makanan, itu tentu peredaran obat dan makanan ilegal akan hilang dengan sendirinya. Jadi harapannya dengan kegiatan ini membuat masyarakat bisa ikut mengawasi, sehingga kita sama-sama membangun masyarakat yang sejahtera, sehat dan terlindungi seperti itu. Dan lebih produktif.”pungkasnya.
Publisher : Redaksi
Pewarta : Sofie Delisia