Ini Isi 5 Seruan Universitas Negeri Malang (UM) Serukan Kepada Presiden Joko Widodo
Kota Malang, cyber-nasional.com – Menambah deretan nama-nama kampus yang bersikap tegas atas dinamika perpolitikan nasional menyongsong pemilu 2024, kini giliran Universitas Negeri Malang (UM) yang juga memberikan seruan.
Seruan yang mengangkat tajuk “Seruan Civitas Akademika Universitas Negeri Malang Kepada Presiden Joko Widodo Untuk Menjaga Cita-cita Proklamasi dan Reformasi” tersebut dilaksanakan di depan Graha Rektorat Universitas Negeri Malang (UM) Senin, (5/2/2024).
Pembacaan seruan ini dilakukan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Malang (UM) Prof. Dr. Hari Wahyono, M. Pd
Ada 5 seruan yang menjadi poin utama.
“Mengawali seruan ini, izinkan kami mengutio seruan Bung Hatta, Bapak Proklamator kita, yang mengingatkan kepada kita semua, manusia Indonesia, tentang pengakuan kepada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, yang disampaikan pada saat menerima gelar doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia pada tanggal 30 Agustus 1975. Pengakuan itu mewajibkan manusia di dalam hidupnya menikmati keindahan, dengan kelanjutannya melenyapkan segala yang buruk. Nilai-nilai yang ditegaskan oleh Bung Hatta tersebut selaras dengan nilai-nilai Pancasila yang dirawat dan diperjuangkan oleh Universitas Negeri Malang (UM) dalam mengemban tugas membangun insan mulia, manusia Indonesia,” ujar Prof. Hari Wahyono
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian sebelum seruan ini dilayangkan.
“Bahwa kegelisahan masyarakat yang makin meluas yang membuat situasi berbangsa dan bernegara terasa sedang tidak baik-baik saja; dan bahwa suasana kurang kondusif menjelang Pemilu 2024 yang dilandasi perasaan mendapatkan perlakuan tidak adil oleh sebagian besar masyarakat dan menyaksikan perilaku menabrak etika dan kepatutan, praktik penyalahgunaan kekuasaan, kolusi, korupsi, dan nepotisme serta oligarki yang berkelindan dalam kekuasaan; kami, segenap Civitas Akademika Universitas Negeri Malang (UM) menyatakan keprihatinan yang mendalam atas: Pertama, perilaku kurang terpuji yang mengancam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara
yang demokratis dan bermartabat; Kedua, praktik culas orang-orang yang mabuk kekuasaan yang mengoyak nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial; dan Ketiga, perilaku yang menjauh dari nilai-nilai keberadaban, kejujuran, tanggung jawab, kekonsistenan, dan keteladanan yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan pendidikan bangsa,” lanjutnya.
Berkaitan dengan beberapa hal kondisi di atas, berikut 5 poin isi dari seruan Civitas Akademika Universitas Negeri Malang (UM) .
(1) Bersikap lugas dan bertindak konsisten untuk menegakkan sendi kehidupan bernegara yang demokratis, beradab, bermartabat, dan berkeadilan substansial, melampaui sekadar proses demokrasi formal dan prosedural;
(2) Mengembalikan kepercayaan sebagai pemegang kekuasan yang selalu berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 demi keutuhan bangsa dan keberlangsungan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
(3) Menunjukkan sikap kenegarawanan dengan berdiri di atas semua golongan dan menjauhkan diri dari sikap partisan dalam Pemilu 2024 serta perilaku nepotisme dan oligarki dalam menyelenggarakan pemerintahan;
(4) Memelopori netralitas aparatur negara (ASN, TNI, dan POLRI) dan menghentikan segala bentuk upaya yang mendukung dan memihak untuk pemenangan salah satu Pasangan Capres/Cawapres; dan
(5) Menjadi panutan perilaku berakhlak mulia dan menjauhkan diri dari perilaku tidak terpuji dalam mengelola pemerintahan, termasuk dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024.
“Dengan ini kami menjunjung pentingnya keadilan, integritas, kredibilitas, dan transparansi dalam kepemimpinan nasional,” tandasnya.
Sebagai informasi tambahan, kegiatan ini diikuti sedikitnya 50 Guru Besar lintas fakultas, para pejabat struktural, dosen, hingga mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM).
Terkait tidak hadirnya Rektor Universitas Negeri Malang, Hari Wahyono mengonfirmasi jika seruan ini sudah atas persetujuan Rektor Universitas Negeri Malang (UM), Profesor Hariyono.
publiser : Redaksi
pewarta : Sofie Delisia