Makna Sedulur Papat Lima Pancer dalam Masyarakat Jawa Menurut Aris Wuryantoro Seorang Dosen Universitas PGRI Madiun


EDUKASI – cyber-nasional.com Masyarakat Jawa banyak mengenal berbagai konsep atau filosofi dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari manusia masih dalam kandungan sampai sudah meninggal yang diwujudkan dalam budaya Jawa, misalnya budaya kupatan, tingkeban, tedhak siten, dsb. Bahkan sewaktu bayi dilahirkan pun, masyarakat Jawa memiliki konsep sendiri yaitu Sedulur papat lima pancer.
Selanjutnya “Masyarakat Jawa percaya bahwa seorang manusia lahir ke dunia ini tidak sendiri, dia memiliki “saudara sekandung” dalam hidupnya yakni Sedulur papat lima pancer. Sedulur papat lima pancer ini mencakup Kakang Kawah, Adi Ari-ari, Getih, Puser, dan Awak (beserta rohnya). Sebutan Sedulur papat lima pancer berasal dari sedulur papat, yang artinya saudara empat, dan yang kelima itu pancer (awak/tubuh).
Kemudian “Adapun yang disebut dengan Kakang Kawah adalah air ketuban. Nama Kakang adalah sebutan bagi orang yang lebih tua dari kita (kakak). Ha ini dikarenakan bila seorang ibu melahirkan yang keluar terdahulu dari rahimnya adalah air ketuban yang disebut juga kawah oleh orang Jawa. Adi Ari-ari adalah sebutan untuk plasenta yang mana plasenta ini keluar setelah bayi dilahirkan. Sehingga orang Jawa menyebutnya adi (adik) dari si bayi.
Oleh karena itu “Oleh sebagian besar masyarakat Jawa, ari-ari biasanya ditanam dalam tanah di depan rumah (teras). Sebelum ditanam di tanah, ari-ari dibungkus dengan kain mori yang sebelumnya diberi garam, bunga tujuh rupa, jarum dan benang jahit serta wewangian. Di atas tempat di mana ari-ari ditanam biasanya ditutupi dengan kukusan dan diberi lampu selama selapan (38 hari) atau sampai pupak puser si bayi, tali pusarnya mengering dan lepas.
Selain plasenta dan air ketuban, bayi sewaktu masih dalam kandungan sangat tergantung dengan darah dan tali pusar sebagai alat untuk mendapatkan asupan makanan dari ibunya. Darah atau getih (bahasa jawa) merupakan element yang sangat penting bagi kehidupan bayi sampai terlahir nanti. Bayi saat berada dalam kandungan dilindungi oleh getih. Puser atau pusar adalah tali plasenta yang menghubungkan ibu dan bayi. Puser ini menyediakan nutrisi yang penting bagi kelangsungan hidup bayi saat di dalam kandungan. Sedangkan Pancer adalah tubuh si bayi itu sendiri yang merupakan pusat kehidupan utama ketika manusia lahir ke dunia.
Bahkan sebagian masyarakat Jawa ada yang mengartikan Pancer dengan roh atau nyawa dari si bayi. Oleh karena itu. masyarakat Jawa meyakini bahwa Sedulur papat lima pancer merupakan satu kesatuan yang utuh dalam kehidupan manusia dari dia dilahirkan sampai akhir hayatnya.
Demikian sedikit tentang makna dari Sedulur papat lima pancer yang masih banyak dikenal oleh masyarakat Jawa meyakini sebagai bagian dari kehidupannya yang tidak dapat dipisahkan sampai kapan pun. Melalui konsep ini masyarakat Jawa percaya bahwa kita dapat hidup selaras bila selalu mengenali dirinya sejak dilahirkan ke dunia ini.
Editor CN : Jn
Publisher : Red
Sumber penulis : Aris Wuryantoro Adalah Dosen di Universitas PGRI Madiun, anggota Jaringan Kebudayaan Madiun (JKM), dan Dewan Pengurus Perkumpulan Ilmuwan Sosial Humaniora Indonesia (PISHI).