Mengaku Oknum Ketua JPKP Cilacap Melakukan Pengancaman serta Kekerasan Verbal Terhadap Wartawan, Ini Reaksi Ketum PPWI


Jakarta, cyber-nasional.com – Mengaku sebagai Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, serta melakukan pengancaman terhadap wartawan akibat pemberitaan tak hanya itu oknum tersebut juga melakukan kekerasan Verbal. Oknum yang kesehariannya biasa dipanggil dengan nama Bimo tersebut marah dan tidak terima karena diberitakan terkait masalah pelaksanaan proyek pembangunan gedung sekolah yang dinilai tidak sesuai dengan standar bangunan yang sudah ditetapkan beberapa waktu lalu.
Bimo yang juga kala itu mengaku sebagai Ketua Solmet, Ketua Progo, dan Ketua KIN Jateng ini, mengatakan dirinya merasa dirugikan dan tidak dihargai oleh sang wartawan. ‘Jagoan Cilacap’ itu kemudian menghubungi penulis berita, yakni Nover Zai, dalam sambungan telepon Bimo yang marah-marah, memaki dengan kata anj*ng, a-s-u, dan meminta alamat rumahnya Nover Zai serta mengancam akan mendatangi yang bersangkutan, juga akan membakar rumah Nover Zai (wartawan).
Nover Zai sendiri adalah anggota organisasi wartawan bernama Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) yang dikenal cukup vokal di daerah tersebut.
Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, Ketua Umum PPWI menyatakan ” Dirinya menyayangkan pola-pola jaman batu masih dipakai di era smart phone saat ini. “Di jaman batu, manusia menggunakan otot, kekerasan, dan saling pukul. Sekarang, jangankan manusia, handphone saja sudah cerdas, dinamakan smartphone. Semestinya, persoalan yang ada diselesaikan dengan kecerdasan dan akal sehat, bukan main ancam-ancam,” jelas alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu, Jumat, 2 Februari 2024.Terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan “Jika seseorang atau sesuatu pihak merasa dirugikan oleh pemberitaan, orang itu dapat memberikan klarifikasi dalam bentuk hak jawab dan hak koreksi, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan ayat (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. “Kalau ada pemberitaan yang kurang tepat, salah, keliru, hoax, tidak benar, tidak sesuai fakta lapangan, dan semacamnya, pihak yang merasa dirugikan bisa melakukan klarifikasi, kirimkan hak jawab dan koreksi kepada media yang bersangkutan untuk dimuat. Jadi tidak main ancam-ancam seperti itu, sudah kuno dan tidak beradab,”tambahnya.
Ia juga berpesan kepada Nover Zai, agar waspada terhadap segala kemungkinan penyerangan dari oknum tersebut, yang mungkin saja menggunakan tangan orang lain, dengan berbagai cara brutal terhadap wartawan. “Saya sarankan kepada Nover Zai, dan setiap wartawan yang mendapatkan pengancaman dimanapun, agar semakin waspada terhadap serangan-serangan fisik dari oknum ini, yang mungkin saja menggunakan tangan orang lain. Jika sudah sangat membahayakan, wartawan dapat berkoordinasi dengan pihak aparat keamanan dan atau aparat hukum setempat,” Tutupnya..
Perlu Diketahui Bimo merupakan rekanan para dinas-dinas daerah setempat yang berperan sebagai pelaksana proyek pembangunan sebuah gedung sekolah di Cilacap. Dari Hasil investigasi lapangan menunjukan bahwa kualitas bahan bangunan yang digunakan diduga kuat tidak sesuai dengan perencanaan standar atau bestek bangunan yang ditentukan untuk bangunan dimaksud. Contoh kongkritnya dalam kasus ini adalah seharusnya menggunakan material pasir, tapi dalam prakteknya digunakan tanah berpasir. Hal itu tentunya sangat berpengaruh kepada kualitas bangunan sekolah tersebut.
Publisher – Red