PMI Sleman Butuh Darah per Harinya 100 Kantong


Sleman, cyber-nasional.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman, selenggarakan Musyawarah kerja tahun 2023.
” Hal itu disampaikan Ketua PMI Sleman, dr.Sunartono saat acara berlansung di Graha Sarina Vidi pada hari Rabu, 10 Januari 2024.
” Ia menyampaikan, kebutuhan darah menjadi pembahasan yang sangat krusial untuk menyongsong program kerja di tahun 2024.
” Karena kita Sleman 30 persen atau hampir seribu kantong darah, per bulan yang ada di Sleman masih didatangkan dari luar daerah.
” Yaitu dari Kabupaten / Kota di DIY maupun dari Banyumas, Surabaya dan Semarang Jawa Tengah, agar bisa mencukupi kebutuhan di Sleman,” jelasnya.
” Sunartono mengaku tidak mengetahui secara pasti mengapa kebutuhan darah di Sleman meningkat, tetapi seiring kemajuan perkembangan teknologi kedokteran maka ada pasien dengan penyakit menular yang masih bisa diperpanjang umurnya melalui transfusi darah.
” Menurut Sunartono pasien tersebut umurnya diperpanjang, sedangkan penderita baru terus bermunculan.” Hal ini otomatis menyebabkan kebutuhan darah meningkat, meski demikian pihaknya masih bersyukur karena masyarakat Sleman yang sedang membutuhkan darah masih bisa mendapatkan secara gratis.
” Lebih lanjut ia menyampaikan, biaya pengolah darah yang kini biayanya melambung tinggi dari semula Rp360 ribu per kantong menjadi Rp490 ribu per kantong diakomodir sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Sleman.
” Karena Pemkab mengalokasikan 16.000 kantong melalui APBD dengan nilai anggaran sekitar Rp 7,8 Miliar.” Artinya cukup besar dana yang dipercayakan kepada kami untuk dikelola dalam melayani kebutuhan darah untuk penduduk Sleman, karena ini sudah ditugasi oleh Pemerintah tentu PMI Sleman tidak boleh ada kekosongan darah.
” Apapun caranya harus bisa mencukupi kebutuhan darah di Sleman.” Kami PMI Sleman, berkomitmen untuk mencukupi kebutuhan darah akan mengintensifkan penyuluhan dan pendekatan kepada kelompok – kelompok masyarakat atau komunitas masyarakat agar bisa meningkatkan pendonor darahnya terutama di perguruan tinggi.
” Sunartono juga menyampaikan, kita mendatangkan darah dari luar daerah merupakan jalan alternatif berikutnya jika produksi darah di Sleman sudah tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan.
” Selain itu, kita memastikan ketersediaan darah bagi warga Sleman.” Tantangan yang dihadapi PMI Sleman berikutnya adalah menyelesaikan program sertifikasi cara pembuatan obat yang baik, hal ini untuk memberikan kepastian bahwa produksi darah kualitasnya sudah terjamin itu program yang harus kita selesaikan pada tahun ini,” tutupnya.
Editor CN : Jn
Publisher : Red
Reporter CN : Joni