Sudah Setahun Perut Safridah Membesar, Warga Mandailing Natal Butuh Uluran Tangan dan Bantuan Pemerintah
![IMG-20230902-WA0124 IMG-20230902-WA0124](https://www.cyber-nasional.com/wp-content/uploads/2023/09/img-20230902-wa0124-1-1024x552-826x470.jpg)
![](https://www.cyber-nasional.com/wp-content/uploads/2023/09/img-20230902-wa0149.jpg)
Mandailing Natal, cyber-nasional.com – Karena himpitan ekonomi yang cukup memprihatinkan serta kondisi keuangan yang tidak berkemampuan untuk biaya berobat ke Rumah Sakit,Safridah Hasibuan (45) warga Desa Pintu Padang Jae Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal ( Madina) Provinsi Sumatera Utara, penderita penyakit perut buncit ( membesar) membutuhkan perhatian dan uluran tangan baik dari donatur maupun dari pemerintah.Kondisi ekonomi keluarga yang tergolong miskin (lemah) membuat Safridah hanya tergolek ditempat tidurnya tanpa pelayanan kesehatan yang memadai untuk kesembuhan penyakit yang dideritanya.
Dengan raut wajah yang pasrah dan tampak kesedihan yang mendalam, Muhammad Irfan Nasution (48) kepada awak media mengatakan istrinya sudah setahun lalu menderita penyakit ini.
![](https://www.cyber-nasional.com/wp-content/uploads/2023/09/img-20230902-wa0147-1024x614.jpg)
“Kami tidak ada biaya pengobatan untuk rawat di rumah sakit secara intensif dan pengobatan lainnya ” keluh Irfan, Sabtu, (02/08/2023).
Irfan menjelaskan, sekitar enam bulan lalu ia pernah membawa istrinyanya ke rumah sakit umum daerah tapi ketika itu dokter tidak bisa memberikan kepastian soal penyakitnya. Awalnya penyakit Safridah itu yang awalnya diduga terkena gejala penyakit maag.
Karena tidak memiliki biaya yang cukup untuk melakukan perawatan secara serius di rumah sakit akhirnya ia harus membawa pulang kembali sang istri untuk dirawat di rumah.
Disebabkan tidak adanya biaya, Safridah hanya melakukan pengobatan secara tradisional,berobat ke orang pintar ( dukun) kampung. Irfan juga merawat ibunya yang sudah lanjut usia disamping merawat istrinya. Anak-anak mereka juga putus sekolah karena tidak ada biaya. Pekerjaan Irfan tidak menentu saat ini dikarenakan sembari merawat istrinya.
Saat ditanya mengenai kartu jaminan kesehatan masyarakat (BPJS), Irfan menjawab baru diurus Minggu lalu oleh bidan desa. Irfan menyadari ketidaktahuannya dalam mengurus Kartu BPJS karena keterbatasan wawasan yang ia miliki.
Lebih lanjut Irfan menerangkan tentang penyakit istrinya yang mulai mengalami pembengkakan di perutnya setahun tahun lalu, setelah ada gejala sakit perut atau maag.
Dengan kondisi kesehatan seperti saat ini, Safridah terpaksa harus lebih banyak mengurung diri di dalam rumah. Sebab, kondisi fisiknya juga sangat lemah.
” Saya berharap uluran tangan dari para donatur dan juga ada perhatian dari pemerintah untuk pengobatan istrinya. Saya juga sangat berharap doa dari semua keluarga untuk kesembuhan Safridah” pungkasnya
Editor: Ma
Publisher: Red
Kontributor : Magrifatulloh