TPM Ganjar-Mahfud Edukasi Makanan Bergizi untuk Cegah Stunting di Yogyakarta.
Yogyakarta – cyber-nasional.com Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud bekerjasama dengan TPM DIY dan Ikatan Pemuda Desa Indonesia (IPDA) menggelar sosialisasi Gerakan Anak Masa Depan Cerah Bebas Dari Stunting atau disingkat GAMA CERDAS di daerah Kembang, Turi, Sleman Yogyakarta pada Rabu (31/1/2024).
Acara itu dihadiri oleh Direktur Perempuan dan Disabilitas Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud, dr. Puspita, didampingi oleh wakil deputi TPM, Khaled H. Pranowo dan perwakilan dari IPDA, Aji Nurfadhilah serta puluhan peserta dari berbagai kalangan.
Khaled H. Pranowo mengatakan gelaran sosialisasi itu diinisiasi untuk memberikan edukasi makanan bergizi untuk mencegah stunting melalui gerakan makan ikan. Menurutnya, program itu menjadi prioritas pasangan calon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“TPM Ganjar Mahfud memilih daerah Turi selain untuk memberikan edukasi makanan bergizi sebagai pencegahan stunting, juga untuk mensosialisasikan gerakan makan ikan untuk anak-anak yang tinggal di daerah ini. Budidaya ikan nila merah di Sleman sangat baik, kami juga ingin melihat potensi-potensi yang perlu dikembangkan oleh petani desa. Ternyata program prioritas Ganjar Mahfud memang cocok dengan kebutuhan masyarakat,” kata Khaleed, pada Kamis, (1/2/2024).
Senada dengan Khaleed, IPDA DIY mengatakan program-program Ganjar-Mahfud layak didukung, pasalnya sangat membantu perputaran ekonomi sehingga bisa mensejahterakan petani.
“Internet gratis tentu akan mempermudah kami dalam melakukan promosi dan penjualan online hanya kami ingin lebih banyak diberi pelatihan dibidang marketing dan pacakaging,” ungkap Aji Nur Fadhilah, perwakilan IPDA DIY dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, Direktur Perempuan dan Disabilitas TPM, Puspita, mengharapkan agar budidaya ikan lebih dioptimalkan, pasalnya sangat baik untuk perkembangan otak anak.
“Ikan merupakan sumber malanan bergizi tinggi dan mengandung Omega 3 yang sangat baik untuk perkembangan otak anak. Menuju Indonesia Emas kita harus menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan cerdas,” Ucapnya.
Tidak hanya itu, TPM Ganjar-Mahfud kata Puspita, memberikan perhatikan lebih pada perkembangan anak dan menjadi bagian dari program prioritas Ganjar-Mahfud melalui GAMA CERDAS.
“Banyak orang tua yang ingin praktisnya sehingga kebutuhan gizi anak kurang diperhatikan. Jika tidak mau makan maka solusinya adalah minum susu kotak berperasa/berpemanis. Itu sangat sangat tidak dianjurkan. Di masa pertumbuhan, komponen gizi yang masuk sangat menentukan masa depan anak. Jangan sampai anak-anak ini terjebak dalam kondisi stunting yang tidak dapat diperbaiki” tambahnya.
Selain itu, TPM Perempuan dan Disabilitas juga membagikan buku panduan stimulasi anak usia 0-12 bulan yang dapat membantu ibu menstimulasi otak anak.
“Kami ingin generasi penerus bangsa ini tumbuh dengan sehat dan cerdas. Yang dibutuhkan otak tidak hanya gizi, namun juga stimulasi. Saat ini kami sedang memproses buku stimulasi sampai dengan usia 36 bulan (3 tahun). Diharapkan melalui buku ini anak-anak di pelosok dan dari keluarga miskin mendapatkan stimulasi yang optimal. Mereka akan mampu bersaing dengan anak-anak dari kota besar/keluarga mampu. Apalagi ada program sekolah gratis, 1 keluarga miskin 1 sarjana. Kami optimis kita bisa mencapai cita-cita Indonesia emas,” tutup Puspita.
Yogyakarta – Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud bekerjasama dengan TPM DIY dan Ikatan Pemuda Desa Indonesia (IPDA) menggelar sosialisasi Gerakan Anak Masa Depan Cerah Bebas Dari Stunting atau disingkat GAMA CERDAS di daerah Kembang, Turi, Sleman Yogyakarta pada Rabu (31/1/2024).
Acara itu dihadiri oleh Direktur Perempuan dan Disabilitas Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud, dr. Puspita, didampingi oleh wakil deputi TPM, Khaled H. Pranowo dan perwakilan dari IPDA, Aji Nurfadhilah serta puluhan peserta dari berbagai kalangan.
Khaled H. Pranowo mengatakan gelaran sosialisasi itu diinisiasi untuk memberikan edukasi makanan bergizi untuk mencegah stunting melalui gerakan makan ikan. Menurutnya, program itu menjadi prioritas pasangan calon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“TPM Ganjar Mahfud memilih daerah Turi selain untuk memberikan edukasi makanan bergizi sebagai pencegahan stunting, juga untuk mensosialisasikan gerakan makan ikan untuk anak-anak yang tinggal di daerah ini. Budidaya ikan nila merah di Sleman sangat baik, kami juga ingin melihat potensi-potensi yang perlu dikembangkan oleh petani desa. Ternyata program prioritas Ganjar Mahfud memang cocok dengan kebutuhan masyarakat,” kata Khaleed, pada Kamis, (1/2/2024).
Senada dengan Khaleed, IPDA DIY mengatakan program-program Ganjar-Mahfud layak didukung, pasalnya sangat membantu perputaran ekonomi sehingga bisa mensejahterakan petani.
“Internet gratis tentu akan mempermudah kami dalam melakukan promosi dan penjualan online hanya kami ingin lebih banyak diberi pelatihan dibidang marketing dan pacakaging,” ungkap Aji Nur Fadhilah, perwakilan IPDA DIY dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, Direktur Perempuan dan Disabilitas TPM, Puspita, mengharapkan agar budidaya ikan lebih dioptimalkan, pasalnya sangat baik untuk perkembangan otak anak.
“Ikan merupakan sumber malanan bergizi tinggi dan mengandung Omega 3 yang sangat baik untuk perkembangan otak anak. Menuju Indonesia Emas kita harus menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan cerdas,” Ucapnya.
Tidak hanya itu, TPM Ganjar-Mahfud kata Puspita, memberikan perhatikan lebih pada perkembangan anak dan menjadi bagian dari program prioritas Ganjar-Mahfud melalui GAMA CERDAS.
“Banyak orang tua yang ingin praktisnya sehingga kebutuhan gizi anak kurang diperhatikan. Jika tidak mau makan maka solusinya adalah minum susu kotak berperasa/berpemanis. Itu sangat sangat tidak dianjurkan. Di masa pertumbuhan, komponen gizi yang masuk sangat menentukan masa depan anak. Jangan sampai anak-anak ini terjebak dalam kondisi stunting yang tidak dapat diperbaiki” tambahnya.
Selain itu, TPM Perempuan dan Disabilitas juga membagikan buku panduan stimulasi anak usia 0-12 bulan yang dapat membantu ibu menstimulasi otak anak.
“Kami ingin generasi penerus bangsa ini tumbuh dengan sehat dan cerdas. Yang dibutuhkan otak tidak hanya gizi, namun juga stimulasi. Saat ini kami sedang memproses buku stimulasi sampai dengan usia 36 bulan (3 tahun). Diharapkan melalui buku ini anak-anak di pelosok dan dari keluarga miskin mendapatkan stimulasi yang optimal. Mereka akan mampu bersaing dengan anak-anak dari kota besar/keluarga mampu. Apalagi ada program sekolah gratis, 1 keluarga miskin 1 sarjana. Kami optimis kita bisa mencapai cita-cita Indonesia emas,” tutup Puspita.
Publisher: Red